MENJAGA KEIKHLASAN DALAM SETIAP AMAL PERBUATAN

  oleh : Syamsul Bahri


"Tanamlah dirimu di dalam bumi yang sepi. maka setiap sesuatu yang tumbuh dengan tanpa di tanam, pasti tidak akan sempurna hasil buahnya"


Keikhlasan itu di tuntut di dalam setiap amal perbuatan. jangan sampai setiap amal yang dikerjakan dicampuri dengan maksud maksud lain. Padahal sebagian besar manusia itu senang kemasyuran, pangkat dan kedudukan tidak ada yang lebih berbahaya bagi seseorang dalam beramal kecuali keinginan menjadi orang masyur dan terkenal di kalangan masyarakat. Amal yang disertai dengan keinginan seperti itu tidaklah murni, karena amalnya tidak benar benar bertujuan kepada Allah.

Untuk itu kita dianjurkan merendahkan diri, dimisalkan seperti tanaman. Tanaman yang tumbuh di mana bijinya pada mulanya tidak di tanam, maka tumbuhnya tidak sempurna. Bisajadi menjadi layu, daunnya menguning sehingga tak dapat di ambil manfaatnya. demikian juga manusia bila beramal sesuatu dengan disertai keinginan menjadi masyhur. maka amalnya sia sia karena tidak disertai dengan keikhlasan. Agar supaya orang terhindar dari keinginan menjadi tersohor, hendaklah ia merendahkan diri.
Tanamlah dirimu di dalam bumi yang sepi" Maksudnya adalah agar orang itu tidak terus menerus mencari kemasyhuran.

Rasulullah bersabda :
Barang siap merendahkan diri Niscaya Allah Memuliakannya. dan Barang siapa berlaku sombong, pasti Allah merendahkannya.
Ibrahim bin Adham berkata :
"Tidaklah benar bertujuan kepada Allah, orang orang yang senang kemasyhuran"

Amal yg dilakukan secara diam-diam harus lebih disukai daripada amal yang disertai Riya. Dia lebih suka memilih menjadi prajurit bayangan yang rela berkorban, namun tidak diketahui dan tidak dikenali. Dia lbh suka memilih menjadi bagian dari suatu jamaah, ibarat akar pohon yg menjadi penyokong dan saluran kehidupannya, tetapi tdk terlihat oleh mata, tersembunyi di dlm tanah; atau seperti pondasi bangunan. Tanpa Pondasi, dinding tdk akan berdiri, atap tdk akan dpt dijadikan berteduh dan bangunan tdk dpt ditegakkan. Tetapi ia tdk terlihat, spt dinding yg terlihat jelas. Syauqy berkata di dlm syairnya:

Landasan yg tersembunyi
Tdk terlihat mata krn merendah
Bangunan yg menjulang tinggi
Di atasnya dibangun megah

Di bagian sblm ini tlh disampaikan haditsh Mu’adz, “Sesungguhnya Allah menyintai orang-orang yg berbuat kebaikan, bertaqwa dan menyembunyikan amalnya, yaitu jika tdk hadir mereka tdk diketahui. Hati mereka adalah pelita-pelita petunjuk. Mereka keluar dr setiap tempat yg gelap.”

Demikianlah, maka untuk menyelamatkan keikhlasan dalam setiap amal haruslah menghindarkan diri dari keinginan untuk di kenal dan kemasyuhran. sedang bagi orang yang menempuh jalan Thariqah setelah terkenal di kalangan masyarakat wajiblah ia merendahkan diri dan tidak memandang dirinya sebagai orang yang mempunyai kedudukan.



“Sesungguhnya tanaman-tanaman itu dapat tumbuh di tanah yang luas lagi rata dan tiada dapat tumbuh di atas “Shafwan” (batu licin). Demikianlah,hikmat dapat tumbuh dalam hati orang yang merendah (tawadlu’) dan tak akan dapat tumbuh di hati yang sombong.”