Ruhnya Amal Adalah Ikhlas


 Oleh :. Syamsul Bahri

 


"Beraneka Ragam jenis jenis amal yang kelihatan itu karena bermacam macam keadaan datang di dalam Hati seseorang. Bermacam -macam amal yang kelihatan itu merupakan kerangka yang tegak sedangkan ruhnya adalah wujudnya rahasia ikhlas yang terdapat di dalamnya."


Terjadinya bermacam macam amal itu di sebabkan karena bermacam macam keadaanyang datang di dalam HATI seseorang. Misalnya ada orang yang senang menjalankan bermacam macam shalat, ada orang yang senang berpuasa, ada orang yang senang menuntut ilmu agama, ada orang yang senang membaca Al Qur'an dan lain sebagainya. semua itu lantaran bermacam macamnya keadaan yang datang di dalam HATI setiap orang. sebab amal perbuatan yang kelihatan itu selalu mengikuti keadaan hati yang samar.

Yang di maksud dengan "WAARIDAATIL AHWAAL" (keadaan yang datang di dalam HATI seseorang) adalah sesuatu yang datang  di dalam HATI dari berbagai pengertian ke tuhanan dan rahasia kerohanian. Keadaan ini kemudian bisa menimbulkan berbagai tingkah laku yang terpuji, misalnya senang menjalankan shalat, puasa, membaca Al Qur'an dan lain sebagainya. Oleh sebab itu bagi orang yang belum mempunyai guru (pembimbing dalam beramal), maka sebaiknya dia mengamalkan apa yang menjadi kecondongan HATinya. Akan tetapi bila dia mempunyai guru, wajiblah baginya mengikuti perintah gurunya, dia tidak boleh menjalankan apa yang menjadi ketentuan HATInya sendiri kecuali kalau sudah mendapat ijin gurunya.

Ketahuilah bahwa amal yang kelihatan ini terdapat di misalkan seperti rangka yang tidak bermanfaat. Rangka itu dapat bermasalah kalau memang ada ruhnya. Maka ruhnya amal itu adalah Ikhlas. Dengan keikhlasan yang terdapat di dalam setiap amal perbuatan itulah orang bisa mengambil manfaatnya.

Firman Allah : 

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus
.(QS. 98:5)

kita mencoba memahami maksud dari surat ini ialah Karena adanya perpecahan di kalangan mereka maka pada ayat ini dengan nada mencerca Allah menegaskan bahwa mereka tidak diperintahkan kecuali untuk menyembah Allah. Perintah yang ditujukan kepada mereka adalah untuk kebaikan dunia dan agama mereka, untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, yang berupa ikhlas lahir dan batin dalam berbakti kepada Allah dan membersihkan amal perbuatan dari syirik serta mematuhi agama Nabi Ibrahim yang menjauhkan dirinya dari kekafiran kaumnya kepada agama tauhid dengan mengikhlaskan ibadat kepada Allah SWT. 

Rasulullah bersabda :
"sesungguhnya Allah ta'ala tidak akan melihat bentuk badan kalian dan tidak pula rupa kalian, akan tetapi dia langsung melihat kepada HATI kalian (KEIKHLASAN HATI kalian) (HR. Muslim)

Jadi adapun arti ikhlas itu berbeda beda menurut tingkatan orangnya. orang yang ahli ibadah , maka keikhlasan amalnya adalah bisa selamat dari sifat Riya' (menunjukkan amalnya agar mendapat pujian), dan sifat ujub yaitu mengagumi amalnya sendiri. dengan demikian amal ibadahnya itu hanya dimaksudkan untuk memperoleh pahala sebagaimana yang telah dijanjikan Allah dan menghindari siksaanya. Dari Pahal yang diperolehnya itu dia mengharapkan sorga dan diselamatkan dari neraka. Demikian ini tercermin dalam Firman Allah

إِيَّاكَ نَعْبُدُ
"Iyyakana'budu " 
Hanya engkaulah yang kami sembah (Al Fatihah 5)



Keikhlasan golongan "Muhibbin" yaitu orang orang yang mencintai Allah ialah beramal karena Allah dengan Maksud mengagungkanNYA. Jadi dia beramal bukan karena mengharapkan pahala dan bukan karena takut akan siksanya. sebagaimana yang pernah diucapkan oleh waliullah Rabi'ah A Adawiyah.. 

" Saya tidak menyembah kepadamu karena takut neraka tidak pula karena mengharapkan Sorga, akan tetapi saya menyembah kepadamu semata mata hanya mengagungkan-MU

...SUBHANALLAH...RIDHO ALLAH lah yang kita Cari.

IKHLAS didalam setiap Amal itu wajib, Karena setiap amal yang tidak disertai Ikhlas tidak memberi amnfaat sama sekali. maka dari itu setiap orang yang beramal harus menggunakan salah satu dari tingkatan ikhlas Apabila disertai salah satu dari 2 macam tingkatan ikhlas itu maka amal perbuatannya disebut Riya, padahal riya Hukumnya HARAM.


Wassalam.