Rabu, 18 Mei 2011

ANTARA AKAL DAN IMAN

Ketika seseorang telah samapai pada tingkat keagamaan yang makin mendalam, disanalah keinginan untuk mencari kebenaran murni muncul. Pencarian akan samapai kepada kedudukan atau posisi IMAN dan AKAL. mana yang harus diikuti atau di nomor satukan diantara keduanya?

Telah sejak lama ihwal IMAN dan AKAL itu dibicarakan orang bahkan samapai tingkat tasuf ataupun filsafat oleh para ulama cendikiawan. Penjelasan makin melebar dan rumit, sulit untuk disepakatkan dalam bahasa yang mudah dan sederhana. semenjak manusia dilahirkan dari rahim ibunya masing masing, kelengkapan tubuhnya, anggota badan dan semua alat indranya mengikuti hadir bersamaan.

Pada gilirannya, Anggota badan dan alat indera pun dengan cara bertahap, berfungsi sesuai dengan pertumbuhan jasmani. salah satu sekian banyak kelengkapan tubuh manusia adalah otak, yang kemudian bersamaan fungsinya biasa disebut Al 'Aql (Panca Indera) termsuk akal benar benar telah ada dalam diri manusia sejak dilahirkan.

Lalu pertanyaanya dimanakah  IMAN ???
Pada mulanya IMAN bahkan agama, termasuk ilmu ilmu apapun berada di luar diri manusia. maka melalui pendengaran, penglihatan dan nurni atau kata lainnya lahirnya Agamatermasuk IMAN ISLAM, dan Ihsan serta ilmu ilmu lainnya masuk dan menjadi bagian dari kehidupan kita.

HUBUNGAN IMAN DAN AKAL.

Bila Agama, keimanan atau ilmu itu pada awalnya ada diluar diri manusia sejak semula yakni AKAL, maka akal adalah sarana untuk menjemput IMAN masuk kedalam JIWA manusia. Bukankah Allah telah mengetangahkan kisah penciptaan Khalifah ddi muka bumi, di mana Adam sebagai KANDIDATNYA? dan bukankah serta merta para malaikatpun memprotes pencalonan ini, dengan alasan bahwa manusia itu snantiasa berbuat kekacauan serta saling menumpahkan darah anatar sesamanya. Ternyata ada satu Rahasia yang belum di ketahui Malaikat, Yaitu sebelum menjadi khalifah, Adam harus dilengkapi Ilmu pengetahuan. pada gilirannya par malaikat pun mengakui Adam sebagai khalifah (Wakil Allah) di bumi, karena akal dengan kecerdasannya sudah berfungsi dengan ungkapan " Mahasuci engkau (yaa Tuhan), kami tak mengertai apa apa, (kami hanya mengetahui sebatas apa yang engkau ajarkan kepada Adam tidak diajarkan kepada kami :)
"Sungguh ENGKAU maha mengetahui dan maha bijaksana

Tidak ada komentar: